Mustar Febrianto

Nafasku berhamburan berebut keluar. Sedikit namun dalam. Bukan nafas syahdu namun pilu. Sedetikpun akan ku tunggu... Akan kah cerita berubah . Tiada kata untuk mundur namun hati mulai menolak untuk tenang dan.   Entah apa .. namanya. Kepulan uap otak berjalan .. hanya ingin memenuhi semangat juang.  Apa lah arti semua . Bahasa kalbu tak kan mungkin hilang. Cinta atau apa .. ini hanya tulisan yang harapan tak kan pernah nyata .  Bagi kami  fakir.. harta dan jiwa. Jiwa kami kerdil.  Cita kami hanya angan. Tersadar dan mulai mengerti .  Bahwa hidup tak bisa memaksakan. Kehendak. Ku ingin melepaskan hormon yang kamu tau itu menyiksa ku.. Rasa yang tak akan pernah kau tau bagaimana menyikapi nya

Tersenyum untuk mu..ayah.. Ayah maaf kan ..  Di saat bahagia ku.. Kau tak di sampingku.. Kau disana.. Mungkin menatap ku.. Dengan senyuman juga atau menangis.. Ku harap engkau tersenyum.. Ayah .. maaf.. <script data-ad-client="ca-pub-8606135897748179" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> Anak mu ini belum bisa ..  Mencapai cita cita yang kau inginkan.. Maaf ya wahai ayahku.. Kini hanya doa yang bisa ku panjatkan kepada sang khalik.. Agar engkau tenang dan tersenyum.. Kepada rekan rekan semua nya sayangilah kedua orang tua mu . Selagi mereka masih ada di dekatmu.. Jika waktu sang khalik melalui malaikat nya.. Datang menjemput salah satu dari mereka. Kita tidak bisa melakukan apa yang saat ini kalian bisa lakukan .. <script data-ad-client="ca-pub-8606135897748179" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js&quo

Nama : Hi. Sakun, S.Pd.I. TTL.   : Trirahayu, 12 April 1966 Alamat : jl. Lapangan mutiara trirahayu. Jabatan : kepala madrasah Tsanawiyah GUPPI TRIRAHAYU. <script data-ad-client="ca-pub-8606135897748179" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> Pada kali ini penulis akan mengangkat kisah yang mengagumkan dari sosok yang diatas. Karena bagi penulis sungguh jasa beliau sangat besar. Beliau adalah seorang pemimpin dengan wibawa dan bijaksana. Bukan ke ngeri an. Yang beliau tunjukan saat beliau marah . Tp senyuman pendidikan.  Luar biasa penulis akan melanjutkan di page selanjutnya . <script data-ad-client="ca-pub-8606135897748179" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Aku bukan pemuda yang tampan dan kaya. Sederhana namun banyak cinta dan selalu apa adanya. Kemandirian, keberanian dan tekad. Adalah modal utama dalam mengarungi Medan kehidupan di dunia fana ini. Rasa sakit dan pedih sudah biasa kurasakan hanya untuk berjuang dalam kehidupan ku. Mungkin menurut kalian jika melihat penampilan ku. Aku adalah pemuda berandalan.  Tapi maaf"aku bukan seperti yang kau lihat". Bukankah lebih baik mantan preman dari pada mantan ustad. Pernah buruk tapi tidak akan selamanya buruk . Saya juga punya hati dan keinginan untuk selalu lebih baik dan baik lagi. Sekarang, besok dan untuk masa depan. Ini lah aku Doni Setiawan . Penulis : " PENYOT "

Hanya share sedikit informasi saja siapa tau bermanfaat.

Tidak semewah sekolah elite. Juga tidak seperti sekolah internasional. Ini adalah madrasah.  Madrasah Tsanawiyah Guppi trirahayu. Sederhana namun telah menciptakan generasi yang mampu bersaing. Penulis bukan lah alumni atau lulusan dari madrasah itu. Namun banyak jasa yg telah di berika oleh madrasah itu kepada penulis.  Kembali lagi kita melihat perkembangan zaman sekarang. Zaman yang modern banyak yang memandang apakah madrasah mampu bersaing dengan sekolah sekolah elite dg segala kemewahan nya .  jawaban nya kenapa tidak ? Kalau sekarang ini malah madrasah lah yg sedang di butuh kan oleh anak" untuk membenahi akhlak dan kepribadiannya.  Terus bagaimana bukti di lapangan. Banyak anak madrasah yg suka bolos pada saat jam pelajaran. Kalau ada yg bertanya seperti itu . Jawab dengan senyum dan katakan tidak semuanya seperti itu banyak yang berprestasi. Masak dalam satu sekolah gak ada anak yg nakal. Nanti guru BK nya ngapain dong. Hahahha  Bersambung..  Nanti

Assalamualaikum. Warahmatullahi wabarakatuh. Pernah kah kalian rasa kan apa penting nya sosok ayah dalam hidup kalian?. Sederhana kawan kita mungkin terlalu acuh dengan beliau saat di rumah atau saat bersama beliau disaat beliau sehat. Kemudian ketika keadaan berubah ayah kita tiba-tiba sakit. Kita kemudian berusaha membujuknya dengan berkata:" yah.. kita berobat ke dokter yuk. Pasti sembuh". Kemudian beliau menjawab: " tidak usah lah nak. Besok pasti juga sembuh sendiri" Setelah itu kita menjawab:" ya sudah lah".  Kemudian kita diam. Marah tp bagaimana namanya orang tua perlu kita rayu. Setelah itu kita melanjutkan aktivitas kita lagi. Sampai di mana orang tua kita membutuhkan kita dan kita mendapatkan tugas yg tidak mungkin di tinggalkan. Sampai kita harus pergi yg jauh. Pulang sebulan sekali dan pagi pulang sore harus kembali lagi.  Sampai di akhir nafas terakhir ayah kita kita belum pulang. Sekiranya kita pulang dan sampai di pintu rumah ki