Terima Kasih Sayang

Bidadari yang tidak bersayap
Detik waktu yang berjalan merambat pelan, seolah tak pernah peduli dengan keadaan yang menghampiri kami. berlalu begitu saja tak pernah menoleh sedikit pun. Membiarkan kami berjalan dengan tertatih, namun jalan harus terus kami lewati. Dengan bekal kesetiaan dan ketulusan yang akan menjadi tolak ukur. 

Dia. dia dan dia yang menjadi penyemangat, dalam kegelisahan seorang karang. kadang membatu dengan prinsipnya. Dengan tetes kasih sayang dan lembutnya senyuman,ia mampu membuat karang luluh. menjadikan yang susah menjadi mudah, dari yang amat sedih menjadi senyum yang indah.

Karang senantiasa merajuk dalam-dalam. dia tetap berusaha walaupun kadang seolah acuh. itulah cara dia. 
ini adalah goresan jari yang tak mengerti indah nya bahasa. hanya mencoba mengungkapkan hati, melalui kalimat yang mungkin orang tak akan mudah mengerti.

Terima kasih sayang and I hope you always with me forever. 

Teruntuk Eka Puspita

Comments

Popular posts from this blog

Logo IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI SUMBER ETIKA AKADEMIK

RPP AKIDAH AKHLAK