Perjalanan Tapak Kaki

Rintik hujan berjatuhan. Bergantian berirama. Pada suatu ketika perasaan sadar dan perubahan tak akan nampak dan hilang. Sedih memang saat kau tertawa dan hati mu menangis.

Bukan ungkapan yang keras hanya mencoba kelembutan . Namun seolah tiada arti. Beban dan apa yang mungkin kalian rasakan Tak ada dan tak terasa . 

Tetes peluh dan kesemangatan sirna dalam hening namun gemuruh di hati.
Diam tanpa arti bergerak kau tak di hargai.
Kadang batu akan di salahkan saat kau tergelincir di tengah jalan. Bukan kah kau tau batu tak bisa berjalan dan berpindah sendiri.

Kalimat dan kata yang mungkin hanya harapan . Dan kau kini mulai sadar . Kau tak akan mampu . Menyadarkan diri mu sendiri . Karena kau selalu menganggap salah orang lain. 

Tak ada guna . Cuma ingat dengan kata. Cukup dan sudah cukup . Mungkin ada orang lain di sana yang telah membuat nya berubah. 
Atau memang aku lah orang yang terlalu parah dalam melangkah. 
Hidup dan mati . Cinta dan hati . Kalimat yang udang namun tak ada arti . 

Jalani hidup mu tanpa sesuatu yang mungkin orang lain tak akan mengerti .
Tersenyum lah wahai sang mentari. Sebutlah aku denga langkah ku yang kadang tak pasti.
Kaki dan tapal ku akan ku hapus dengan jejak ku.


Comments

Popular posts from this blog

Logo IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI SUMBER ETIKA AKADEMIK

RPP AKIDAH AKHLAK